Generasi Muda Memantau Gambut : Menjaga Lahan Gambut, Menjaga Indonesia

Indonesia Memantau Gambut



Sebagai generasi muda yang cinta tanah air, kekayaan dan budaya indonesia sudah selayaknya ikut menjaga dalam hal pengelolaan lahan gambut. Jangan sampai alam indonesia yang begitu indah rusak karena ketidak pedulian generasi muda. 

Apa itu lahan gambut?
Bermanfaatkah lahan gambut bagi kelangsungan hidup?
Apakah semua wilayah terdapat lahan gambut?


Dikutip dari laman Pantau Gambut, Gambut adalah hamparan yang terbentuk dari sisa-sisa pohon, rerumputan, lumut, dan jasad hewan yang membusuk. Jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi ini dapat bermanfaat sebagai sumber air dan sumber energi. Lahan gambut juga memiliki ancaman yang besar, kenapa? Karena sifat lahan gambut yang mudah terbakar menjadikan lahan gambut “hilang fungsi”. Hal ini bisa diakibatkan karena musim kemarau berkepanjangan sehingga meningkatkan temperatur yang ada di lahan gambut. Pada temperatur tertentu lahan  gambut mudah terbakar dan sangat sukar untuk dipadamkan jika telah membakar hingga kedalaman 1 meter.


Sebagai generasi muda menjaga lahan gambut adalah suatu hal yang berfaedah, perlu diketahui bahwa lahan gambut termasuk hutan lindung yang diharap bisa menurunkan emisi gas karbon sebesar 26% - 41% sampai tahun 2020.



Luas lahan gambut di indonesia mencapai 14,9 hektar atau sedikit lebih luas dari pulau jawa. Tidak mungkin kalau hanya sebagian orang saja yang menjaga lahan gambut di Indonesia, kita sebagai generasi muda harus ikut andil dan lebih peduli dalam menjaga serta melestarikan lahan gambut di dataran indonesia. Lantas sebagai anak muda langkah kecil apa yang dapat ditempuh untuk menjaga lahan gambut?

1.    Mempererat hubungan antar masyrakat, pemerintah, perusahaan dan pihak lainnya untuk berpartisipasi menjaga lahan gambut dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lahan gambut bagi perubahan iklim dunia.

2.    Ikut andil dalam program restorasi lahan gambut salah satunya bergabung bersama Pantau Gambut yang merupakan wadah atau platform daring yang menyediakan akses terhadap informasi mengenai perkembangan kegiatan dan komitmen restorasi ekosistem gambut yang dilakukan oleh segenap pemangku kepentingan di Indonesia. Kenali lebih jauh tentang Pantau Gambut disini.

3.  Sebarkan semangat cinta tanah air untuk bersama-sama menjaga lahan gambut menjaga indonesia dengan bantuan teknologi informasi.  Buat suatu kajian atau opini agar masyarakat lebih peduli akan keberadaan lahan gambut di Indonesia dan ancaman besar jika merusak lahan gambut.



Apakah lahan gambut masih dapat berfungsi? Sangat disayangkan tidak sedikit lahan gambut sudah dialihfungsikan sebagai lahan pertanian dan perkebunan untuk minyak kelapa sawit. Ini terjadi karena tidak ada lahan yang lebih luas lagi (selain lahan gambut) untuk dijadikan lahan pertanian. 

Menurut saya boleh saja lahan gambut dialihfungsikan sebagai lahan pertanian namun perlu diingat bahwa jangan keseluruhan lahan gambut dialihfungsikan apalagi dengan melakukan pengeringan lahan gambut, karena lahan gambut yang kering dan gundul dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca. Memang dengan adanya perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan perekonomian namun perlu disadari bahwa setelah alam memberi manfaat, kita juga harus memberi manfaat kepada alam berupa restorasi dan pelestarian.
Lahan Gambut sumber emisi karbon utama ketika dikeringkan atau dibakar.

Campur tangan dari pemerintah, perusahaan dan pihak lainnya perlu dikembangkan mengingat masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya lahan gambut. Tapi sebisa mungkin keberadaan lahan gambut tetap dijaga sebagaimana fungsinya, jika lahan gambut “rusak” pun kita sendiri yang rugi apalagi jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kejadian kebakaran hutan tahun 2015. 

Seperti yang dikutip laman pantaugambut.id kebakaran pada tahun 2015 melanda 2 juta hektar hutan dan lahan. Ini setara dengan 32 kali luas Jakarta. Lebih dari setengah lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Selama hampir satu bulan, kebakaran ini melepaskan emisi harian gas rumah kaca yang lebih besar dari emisi harian gas rumah kaca seluruh perekonomian Amerika Serikat.


Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Riau 2015. 
Suatu kejadian yang tidak ingin terulang kembali kebakaran tahun 2015 sangat merugikan kehidupan masyarakat luas. Kesehatan pernafasan terganggu karena asap yang begitu tebal, perekonomian melemah, kerugian finansial dan yang paling fatal lingkungan hidup rusak begitu juga dengan kelangsungan ekosistem.

Berkurangnya lahan gambut di indonesia memiliki dampak yang buruk seperti meningkatnya gas rumah kaca, rawan banjir, bahkan kebakaran yang sulit dipadamkan. Tidak semua wilayah Indonesia tersedia lahan gambut kebanyakan lahan gambut yang masih eksis tersebar di wilayah Papua yang merupakan lahan gambut terluas yaitu sepertiga lahan gambut yang ada di Indonesia selain itu terdapat juga di wilayah Kalimantan dan Sumatera. 


Mari kita menjaga lahan gambut dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang positif ikut serta memantau komitmen restorasi lahan gambut yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi masyarakat sipil, serta pelaku usaha melalui portal khusus #PantauGambut. Beberapa poin penting yang dapat meningkatkan kualitas ekosistem lingkungan hidup di kawasan lahan gambut diantaranya:


1.    Pemerintah membentuk organisasi khusus Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk memantau gambut di Indonesia agar menggunakan lahan gambut sebagaimana fungsinya dengan masa kerja yang lebih panjang serta program yang tersusun. Menggabungkan pemerintah dan masyarakat sipil akan menjadi langkah efisien agar lahan gambut tetap hidup serta memberi dampak positif bagi bumi.

2.    Restorasi lahan gambut dengan mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut. Pelajari restorasi gambut di Indonesia disini.

3.    Mempertajam hukum terhadap keberadaan lahan gambut dengan melakukan penelitian dan pengkajian yang lebih dalam.

4.    Membasahi lahan gambut yang mulai kering agar dapat mencegah kebakaran di masa mendatang. Membuat sekat kanal, sumur bor, dan lainnya sebagai upaya restorasi.

5.    Wisata alami lahan gambut, ya akan menjadi destinasi wisata yang baik ketika lahan gambut dijadikan tempat wisata. Selain meningkatkan pendapatan juga ikut memperkenalkan lahan gambut Indonesia ke mancanegara seperti lahan gambut di Papua yang masih 90% utuh dan alami.


Jangan sampai kita dirugikan dengan keberadaan lahan gambut karena ulah kita sendiri. Sama-sama saling menjaga dan peduli agar lahan sekitar kita dapat memberi dampak yang positif serta bermanfaat bagi dunia. 

Terima kasih telah membaca Generasi Muda Memantau Gambut : Menjaga Lahan Gambut, Menjaga Indonesia semoga bermanfaat, silahkan berkomentar untuk memberi kritik, saran dan pendapat.


Sumber Gambar : Tanah gambut, Google Image.



Penulis :

Kami berupaya memberikan konten yang menarik dan original. Semoga bermanfaat.
Jangan Lupa Komentar yaa :)

15 komentar

saya sangat respek jika generasi muda membuat komunitas seperti ini. salam saya Indonesia.

Terima kasih kunjungannya :)

Siap gan.. jangan lupa ikut bergabung bersama pantau gambut untuk Indonesia yang lebih sehat

artikelnya keren dan bermanfaat, thanks infonya gan
dan terus jaga alam kita salam indonesia

Artikelnya kren gan... bisa jadi referensi. Salam

Artikelnya kren gan... bisa jadi referensi. Salam

mari bersama menjaga lahan gambut untuk Indonesia.

Lahan gambutmerupakan kekayaan indonesia yang harus dijaga baik baik

Selamat berkarya, Gan. Keren nih anak muda yg mau peduli dengan lingkungan sekitar.

Saya setuju banget gan generasi muda memang harus bisa menjaga alam, karena jika hutan yang ada di negara ini rusak maka yg akan dirugakan adalah manusia juga

keren nih, sekarang jarang ada anak muda yang masih memikirkan alam (y)

Wih patut di contoh ni , jngan ampe ada pemuda yang merusak alam

lumayan nih buat makalah, izin copas min